Kamis, 19 Juni 2014

Tips - tips Fotografi Ria

Beberapa waktu lalu saya berkunjung ke sebuah blog dan menemukan artikel ini. Ditulis oleh fotografer dan pengajar workshop street photography, Eric Kim. Artikelnya mengenai 100 tips fotografi yang sedikit banyak akan berguna. Mungkin ada satu, dua atau beberapa poin yang secara pribadi kita tidak setuju, namun mayoritas tips ini bagus. Dan ingat, tips-tips ini datang dari street photographer ya…. Silahkan... :)

100 Tips Fotografi

  • Hanya karena memiliki kamera mahal, bukan berarti mereka adalah fotografer yang bagus
  • Selalu memotret dalam format RAW. Selalu
  • Lensa prime membantumu menjadi fotografer yang lebih baik
  • Mengedit foto juga merupakan seni tersendiri
  • Rule of thirds berguna untuk 99% skenario
  • Fotografi makro bukan untuk semua orang
  • Filter UV berguna seperti halnya lens cap
  • Pergilah keluar dan memotretlah daripada menghabiskan waktu berjam-jam di forum fotografi online
  • Abadikan keindahan dalam hal-hal simpel dan kamu akan memiliki foto pemenang
  • Film tidak lebih baik daripada digital
  • Digital juga tidak lebih baik daripada film
  • Tidak ada “magic” dalam kamera atau lensa
  • Lensa yang lebih baik tidak otomatis menghasilkan foto yang lebih baik
  • Kurangi waktu mengamati karya foto orang lain dan perbanyak waktu untuk memotret
  • Jangan bawa kamera DSLR kesebuah pesta (lihat nomor 31 – Red)
  • Menjadi fotografer itu seksi (Masa sih? – Red)
  • Mengubah foto menjadi black & white tidak lantas membuat sebuah foto menjadi lebih artistik
  • Orang akan selalu mendiskreditkan karyamu kalau kamu bilang fotomu sudah di photoshop. Lebih baik katakan pada mereka, fotomu sudah di proses di kamar gelap
  • Tidak perlu semuanya harus di potret
  • Paling tidak kamu harus memiliki 2 copy foto sebagai backup
  • Buang neckstrap (tali kamera yang dililit ke leher) dan gunakan handstrap (dililit di tangan)
  • Mendekatlah saat memotret, biasanya hasilnya lebih bagus
  • Jadilah bagian dari adegan sambil memotret, jangan jadi tukang intip
  • Kurangi kekhawatiran mengenai aspek teknis memotret dan perbanyak perhatian mengenai komposisi foto
  • Memotret sambil rebah seringkali hasilnya lebih baik
  • Tutupi merk yang ada dikamera dengan selotip hitam – itu akan mengurangi perhatian kearahmu
  • Underexpose foto sebanyak 2/3 stop saat memotret di siang bolong
  • Makin banyak memotret, makin oke hasilnya
  • Jangan takut memotret beberapa foto ditempat yang sama dengan exposure, sudut dan aperture yang berbeda
  • Perlihatkan hanya foto terbaikmu
  • Kamera saku tetaplah sebuah kamera
  • Bergabunglah dengan forum fotografi online
  • Kritisilah karya foto orang lain
  • Berpikirlah sebelum memotret
  • Foto yang bagus tidak butuh penjelasan
  • Alkohol dan fotografi itu bukan sahabat
  • Jadikan fotografer lain sebagai inspirasi tapi jangan pernah memujanya
  • Grain itu indah
  • Ganti tas kamera backpack (ransel) dan belilah tas kamera messenger. Kamu lebih mudah mengakses peralatan fotografimu
  • Kesederhanaan adalah kunci
  • Definisi fotografi adalah “melukis dengan cahaya“. Manfaatkan cahaya sesuai seleramu
  • Cari gaya fotografimu dan teguhlah
  • Punya monitor kedua (dual display – red) adalah hal terbaik dalam memproses foto
  • Silver EFEX Pro adalah konverter black & white terbaik
  • Bawa kameramu kemanapun
  • Jangan pernah biarkan fotografi menghalangimu untuk menikmati hidup
  • Kamera jangan hanya dielus-elus. Gunakan sampai membekas
  • Ambil foto tanpa manipulasi (straight photo)
  • Memotretlah dengan percaya diri
  • Fotografi dan jukstaposisi adalah sahabat terbaik
  • Cetaklah fotomu besar-besar. Mereka akan membuatmu bahagia
  • Berikan fotomu pada teman-temanmu
  • Berikan juga ke orang asing
  • Jangan lupa membingkainya
  • Ngeprint foto di Costco (ganti dengan jasa print foto langgananan anda – red) itu murah kok
  • Keluarlah dan memotretlah dengan teman-temanmu
  • Bergabunglah dengan klub foto atau buat klub foto baru
  • Foto adalah hadiah yang indah
  • Memotret orang asing itu menantang dan mengasyikkan
  • Candid lebih baik daripada pose
  • Natural light adalah cahaya terbaik
  • Lensa 35mm (dalam kamera full frame, 23mm dalam kamera crop) adalah lensa terbaik untuk jalan-jalan
  • Jangan takut menaikkan ISO saat diperlukan
  • Tidak perlu membawa tripod kemana-kemana (bah, saya bahkan tak punya tripod)
  • Selalu lebih baik meng-underexpose daripada overexpose
  • Memotret gelandangan agar terlihat “nyeni” adalah eksploitasi
  • Kamu akan menemukan kesempatan foto terbaik dalam situasi yang kelihatannya tidak mungkin
  • Foto akan selalu lebih menarik saat ada elemen manusia didalamnya
  • Kamu tidak akan bisa mem-photoshop foto yang jelek menjadi bagus
  • Saat ini, semua orang adalah fotografer
  • Tidak perlu terbang ke Paris untuk mendapatkan foto terbaik, kesempatan foto terbaik ada di halaman belakang rumahmu
  • Orang yang memegang kamera DSLR dan saat memotret portrait grip kameranya mengarah kebawah terlihat seperti orang bodoh
  • Kamera adalah alat, bukan mainan
  • dilihat dari komposisi, fotografi dan lukisan tidak banyak bedanya
  • Fotografi bukanlah hobi, itu adalah gaya hidup
  • Buatlah foto, jangan buat alasan
  • Jadilah original dalam fotografi. Jangan mengkopi gaya orang lain
  • Foto terbaik bercerita sehingga membuat yang melihat penasaran
  • Semua kamera yang warnanya tidak hitam terlalu menarik perhatian
  • Semakin banyak peralatan yang kamu bawa, makin kamu tidak enjoy
  • Foto self-portrait yang baik itu tampaknya mudah padahal lebih sulit dibuat
  • Tertawa selalu bisa mengeluarkan karakter asli seseorang saat difoto
  • Jangan terlihat mencurigakan saat memotret – membaurlah dengan lingkungan
  • Fotografi landscape bisa terlihat tumpul setelah sementara waktu
  • Bersenang-senanglah saat memotret
  • Bersikaplah dengan penuh hormat saat memotret orang atau tempat
  • Jangan pernah menghapus foto
  • Saat memotret candid seseorang di jalanan, lebih mudah menggunakan lensa lebar daripada tele
  • Travel dan fotografi adalah pasangan sempurna
  • Pelajari bagaimana cara membaca histogram
  • Foto dengan noise itu lebih baik daripada foto yang blur
  • Jangan takut memotret dalam hujan
  • Pelajari bagaimana cara menikmati moment, daripada berusaha mati-matian membuat foto sempurna tentang moment tersebut
  • Jangan pernah memotret saat perutmu kosong
  • Kamu akan banyak menemukan dirimu sendiri melalui fotografi
  • Jangan pernah menyembunyikan pengetahuanmua tentang fotografi –bagilah dengan dunia
  • Jangan pernah berhenti memotret
  • Fotografi itu lebih dari sekedar membuat foto, dia adalah filosofi hidup
  • Tangkaplah decisive moment
  • Buat daftar tipsmu sendiri
sumber: belfot.com/100-tips-fotografi-ek/

Mari berimajinasi dan tingkatkan kreatifitas ^^



c.yusufpriambodo (Gundam - guna untuk meredam, 2014)



c.yusufpriambodo (Speedburst, 2014)

Fotografi Jurnalistik

Pengertian Foto Jurnalistik



Berbicara Fotografi Jurnalistik pada dasarnya berbicara masalah pemberitaan, namun penekanan disini mengacu pada teknik visualisasinya. Bagaimana sebuah gambar bisa mevisualisasikan suatu peristiwa kejadian di masyarakat sehingga pembaca atau menikmat dapat merasakan getaran yang ada di dalam gambar ketika di lihatnya. Fotografi Jurnalistik banyak digunakan dalam dunia pemberitaan dan foto-foto ini akan menghiasi rangkaian pemberitaan yang akan dikomunikasikan pada masyarakat melalui Koran, tabloid, majalah dan bulletin. Menurut Cliff Edom, salah satu guru besar dari Universitas Missouri Amerika Serikat, Fotografi Jurnalistik merupakan hasil perpaduam antara antara kata dan gambar atau Word and Picture. Bagaimana sebuah gambar yang ditampilkan bisa menguraikan sesuatu kata-kata dalam pemberitaan hingga dapat mempengaruhi pikiran orang. Pendapat senada juga diungkapkan oleh salah satu editor majalah Life yaitu Wilson Hicks, bahwa kombinasi antara kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi terdapat suatu kesamaan antara latar belakang pendidikan dan tingkat sosial pembacanya.
Sebuah uraian tentang Fotografi Jurnalistik secara lebih detil dikemukakan oleh Frank P. Hoy dari Sekolah Jurnalistik dan Telekomunikasi Walter Cronkite, Universitas Arizona Amerika Serikat mengupas tentang Karakter Foto Jurnalistik yang telah diuraikan dalam bukunya berjudul “Photo Jurnalism The Visual Approach” seperti berikut ini :
.    Foto Jurnalistik adalah komunikasi melalui foto (Communication Photography). Suatu komunikasi yang dilakukan akanmengekspresikan pandangan wartawan foto terhadap suatu obyek, tetapi pesan yang disampaikan bukan merupakan ekspresi pribadi.
.    Mediun Foto Jurnalistik adalah media cetak Koran atau majalah danmedia kabel atau satelit termasuk internet seperti kantorberita (Wire Services).
.    Kegiatan Foto Jurnalistik adalah kegiatan melaporkan berita.
.    Foto Jurnalistik adalah paduan antara foto dan feks foto.
.    Foto Jurnalistik mengacu pada manusia, manusia adalah subyek dan sekaligus sebagai pembaca foto jurnalistik.
.    Foto Jurnalistik adalah komunikasi dengan orang bayak (Mass Audiences), ini berarti pesan yang disampaikan harus singkat dan harus segera diterima orang yang beraneka ragam.
.    Foto Jurnalistik juga merupakan hasil kerja editor foto.

Tujuan Foto Jurnalistik adalah memenuhi kebutuhan mutlak penyampaian informasi kepada sesame, sesuai amandemen kebebasan berbicara dan kebebasan pers (Freedom of Speech and Freedom of Press).

sumber: 
http://broadcastjurnalism.blogspot.com/2013/03/pengertian-foto-jurnalistik_10.htmlIni adalah contoh foto jurnalistik karya saya:


Diperbaiki: Dua pekerja PT KAI sedang memperbaiki rel Cibinong-Nambo, Ciriung, Bogor. Rencananya jalur rel tersebut akan diaktifkan kembali.